Buat kita longdistance relationship itu hal yang
biasa, hati itu bukan masalah di mana kita berada tapi di mana kita bisa bertahan
dalam kondisi seperti apapun, di mana kita bisa meletakan kepercayaan dan
menjaga kepercayaan. Terdengar kejam ya malah saya yang ninggalin dia merantau,
seakan saya yang tega banget, itu kan kata orang-orang. Kenyataannya buat kita
itu ga kejam, apa bedanya kan sm dia ninggalin saya ngerantau.
Ik hou van je |
Buat kita hidup
itu simple, 4 tahun pacaran sama dia
sampai sekarang jadi mantan pacar banyak ngebangun kepribadian positif dalam
hidup saya. Memilih pasangan hidup yang tepat itu ga gampang, tapi saya sangat
bersyukur Tuhan memberikan semuanya dengan segala kemudahan, Tuhan pilihkan dia
untuk saya dan saya untuk dia, meskipun dia belum semapan pria-pria lain tapi
prinsip hidup saya adalah hidup bersama pria yang memiliki tujuan ke depan,
membangun bersama-sama dari awal supaya kita sama-sama merasakan jatuh
bangunnya kehidupan itu seperti apa, jangan menutup dirilah harus diakui hidup
itu kaya roda dan roda itu berputar, dan tentunya kita harus siap dengan
kondisi apapun ke depannya. Coba deh pikirin kalo kita cuma maunya hidup enak
punya suami kaya, tenar, mapan tapi kita ga pernah tau dia dapetinnya dari
mana, dengan cara bagaimana, mungkin memang konsep pemikiran kaya gitu ga bisa
kita patok di semua pria, tapi zaman sekarang tuh jahat! koruptor-koruptor muda
banyak, eksmud yang kelilit hutang kartu kredit juga banyak, dan belum tentu
setiap orang yang selalu ingin enaknya aja mampu melewati masa-masa sulit.
Dan poinnya
adalah hutang! Jangan sampe deh kalo ga urgent banget dalem keadaan lagi susah
jangan berurusan dengan itu naudzubillah. Lebih baik hidup sederhana tapi bebas
dari hal itu, dan karena si dia begitu sangat pintar memanage keuangan itu yang
bikin saya begitu kagum sama dia, padahal dia laki-laki yang biasanya ga pernah
mikir panjang dalam mengeluarkan uang, tapi dia sebaliknya bukan pelit tapi dia
bener-bener pinter memanage yang namanya keuangan (padahalkan seharusnya
perempuan yg gitu, hihihi..) makanya itu saya ngerasa saya orang yang kurang
lihai dalam memanage keuangan, dan analoginya adalah mie itu ga enak ya tanpa
bumbu pelengkap begitupun manusia, banyak persamaan itu ga enak justru
kekuranganlah yang melengkapinya, dia mungkin ga sempurna tapi dia punya jiwa
yang sempurna untuk membangun saya yang harus banyak dibimbing untuk lebih
berpikir dewasa, berpikir untuk masa depan, ketegasan, ketegaran, dan hingga
detik ini dia selalu marah kalo saya nangis, karena dia memang benci banget
sama perempuan yang mudah meneteskan air matanya dan saya termasuk orang yang seperti itu, tapi dengan segala ketegasannya
aku ngerti kalo dalam hati kecilnya dia ga mau liat saya sedih (aihhh…iya gitu..haha),
ya ya ya apapunlah .
0 komentar:
Posting Komentar